Blog Pasar Modal

Maju terus Pasar Modal Indonesia!

Pasar Modal

Apa itu IHSG?

Bagi kamu investor pemula yang ingin meraih cuan dari bermain saham, memahami apa itu IHSG menjadi sangat penting. IHSG ini merupakan salah satu indeks saham yang dimiliki Bursa Efek Indonesia (BEI). Karenanya, sebelum memahami lebih jauh mengenai pengertian IHSG, ada baiknya berkenalan lebih dekat dengan indeks saham.

 Pengertian indeks saham sendiri adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.

Perlu diketahui bahwa IHSG adalah sebuah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. IHSG juga dikenal secara global dengan Indonesia Composite Index (ICI). Sebagian menyebutnya dengan IDX Composite. Lebih lanjut lagi, IHSG adalah indeks pasar saham yang secara efektif digunakan pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini merupakan daftar seluruh saham yang saat ini diperjualbelikan di BEI.

Pada umumnya, IHSG digunakan sebagai acuan kenaikan maupun penurunan pasar investasi saham secara nasional dan internasional. Di samping IHSG, Indonesia pun memiliki indeks saham lainnya, diantaranya Indeks Saham Kompas 100, Indeks LQ45, Indeks Saham Sektoral, dan lain sebagainya.

Manfaat IHSG

1. Penanda Pergerakan Pasar

Fungsi dasar dari IHSG adalah sebagai suatu penanda pada pergerakan pasar. Artinya, IHSG adalah suatu indeks pergerakan saham yang sudah tercatat pada BEI.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa IHSG adalah cerminan dari seluruh kondisi saham di pasar modal

Dilansir dari laman Warta Ekonomi, IHSG bisa dijadikan sebagai suatu patokan yang bisa dipercaya untuk bisa melihat kondisi bursa saham pada hari tersebut.

Jika tren IHSG pada saat itu sedang meningkat, maka itu artinya setiap harga saham di lantai bursa juga sedang mengalami peningkatan. Apabila posisi IHSG sedang melemah, maka artinya seluruh harga saham secara rata-rata juga sedang mengalami penurunan.

Namun, perlu diketahui bahwa nilai tersebut hanya nilai rata-rata saja. Ada kemungkinan bahwa ada saham yang berkebalikan dengan kondisi saham di IHSG.

2. Tolak Ukur Kinerja Portofolio

Apabila Anda sudah mulai melakukan investasi saham ataupun investasi reksadana, maka Anda akan memiliki portofolio yang bisa selalu Anda pantau. Nah, portofolio adalah himpunan aset investasi yang sudah Anda miliki.

Dengan adanya IHSG, maka Anda bisa menilai seberapa baik portofolio yang Anda miliki. Contoh sederhananya, jika Anda sudah melakukan investasi selama 10 tahun, lalu ternyata IHSG mengalami peningkatan sebanyak 198% dalam kurun waktu 10 tahun, dan kinerja portofolio Anda masih berada dibawah angka tersebut, maka ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan

Dalam hal ini, Anda juga bisa memilih mengganti strategi investasi yang tepat.

3. Mengukur Tingkat Keuntungan

Fungsi lain dari IHSG adalah untuk mengukur tingkat keuntungan rata-rata investasi Anda.

Contoh sederhananya, pada tahun 2008, IHSG berada pada level 1400. Lima tahun selanjutnya, IHSG terus meningkat pada level 4400

Dari hal tersebut, maka bisa diperhatikan adanya pertumbuhan suatu indeks dalam kurun lima tahun adalah 3000 atau 214%. Secara tahunan, maka bisa disimpulkan juga adanya perkembangan indeks sebesar 42,8%.

Oleh karena itu, Anda bisa mengukur tingkat rata-rata keuntungan Anda dalam kurun waktu pada angka tersebut.

4. Melihat Perkembangan Ekonomi

Fungsi IHSG yang terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah untuk bisa memperhatikan perkembangan ekonomi negara. Walaupun ada banyak sekali faktor yang bisa dilihat untuk mengukur perkembangan ekonomi negara, namun IHSG juga mempunyai peranan yang sangat besar dalam menunjukkan perkembangan ekonomi di Indonesia.

Kita dapat mengetahui bahwa pergerakan IHSG adalah patokan yang krusial untuk diketahui para investor saham—baik secara perorangan maupun perusahaan. Oleh karena itu, BEI selalu mempublikasikan informasi akurat terkait pergerakan saham via media cetak serta elektronik.

Penjelasan sederhana mengenai poin IHSG adalah angka rata-rata dari jumlah total saham yang melantai atau masuk bursa saham. Itulah mengapa poin IHSG biasanya naik dan turun bersamaan dengan pergerakan harga saham di pasar saham.

Hal terakhir yang perlu Anda ketahui tentang IHSG adalah harga saham yang bisa sangat terpengaruh oleh kondisi internal maupun eksternal dari suatu perusahaan. Contohnya, pada peristiwa demonstrasi buruh pabrik besar-besaran, para investor saham biasanya akan merasa khawatir, kemudian menjual sahamnya secara perlahan. Walhasil, sebagian saham akan mengalami penurunan harga. Hal ini juga dapat menurunkan poin IHSG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × four =